Budidaya jagung musim hujan agar produktivitas tetap optimal !
Jagung merupakan salah satu komoditi pertanian yang dibutuhkan oleh industri baik olahan makanan ataupun pakan ternak dalam kuantitas yang besar. Bahkan total konsumsi di dalam negeri selama tahun 2021 mencapai 25,55 juta ton, di mana 15,3 juta ton di antaranya digunakan sebagai bahan untuk pakan ternak terutama unggas.
Kabar bagusnya, dengan metode penanaman yang benar serta pemakaian pupuk yang berimbang, maka budidaya jagung di musim hujan bisa menghasilkan panen dalam jumlah besar.
Kemajuan Budidaya Jagung di Indonesia
Sejak tahun 2013 produktifitas tanaman jagung terus mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan tahun ini pemerintah akan berencana melakukan ekspor dengan nilai kuota 500-800 ribu ton per tahun. Dari data ini menunjukkan bahwa potensi petani Indonesia dalam budidaya jagung masih sangat terbuka lebar.
Mengenali Tanaman Jagung
Tanaman jagung memiliki nama ilmiah yaitu Zea Mays ini adalah jenis tanaman serealia dengan sistem akar serabut. Oleh karena itu, agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal, ia membutuhkan kontur tanah yang gembur dan juga mengandung unsur hara yang cukup.
Menanam jagung juga cocok dilakukan saat musim penghujan. Hal ini karena tanaman jagung khususnya yang masih muda, butuh tanah dengan tingkat kelembaban yang tinggi. Tetapi perlu diperhatikan, bahwa tanaman jagung tidak bisa bertahan hidup apabila lahan budidaya terlalu lama tergenang oleh banyak air.
Pilih Tehnik Pengolahan Tanah
Terdapat 2 jenis tehnik pengolahan tanah yang direkomendasikan oleh dinas pertanian. Yaitu metode tanpa olah tanah (TOT) yang mudah dilakukan untuk lahan bekas tanaman padi atau sawah. Yang kedua yaitu metode olah tanah sempurna (OTS) yang cocok untuk lahan tanah kering atau tegalan.
Berhubung proses budidaya jagung akan dilakukan di musim penghujan, sebaiknya memakai metode OTS. Agar sistem drainase bisa berfungsi dengan baik, dan resiko gagal panen pun dapat di hindari.
Pemakaian Pupuk NPK dan Organik
Mengaplikasikan pupuk di tanaman jagung bertujuan untuk menyediakan nutrisi yang siap di serap, supaya kondisi tanah menjadi subur. Takaran dan jenis pupuk untuk tanaman jagung setiap 1 hektar lahan berupa campuran dari pupuk urea 300 kg, tsp 200 kg, kcl 50 kg dan kohe -+ 2 ton.
Kohe atau pupuk kandang digunakan untuk pupuk dasar, pemberiannya bersamaan saat dilakukan proses pengolahan tanah. Sedangkan untuk pemberian pupuk NPK pada tananam jagung dibagi 3 tahapan, yaitu pada saat umur 7 hst, 30 hst dan umur 45 hst.
Takaran pupuk tersebut kira-kira produksi jagung kering yang dihasilkan bisa mencapai 10 -13 ton/hektar.
Gunakan Benih Berkualitas dan Sertifikasi
Sekarang ini telah banyak tersedia benih jagung hibrida yang tahan terhadap penyakit dan juga tahan virus. Selain mengurangi biaya dari pembelian dan penggunaan pestisida, benih jagung hibrida sudah terbukti memberikan hasil panen yang lebih tinggi.
Contoh merek varietas benih jagung hibrida antara lain : Bima, Bisi, Panah Merah, Pertiwi, Pioneer dan Syngenta. Benih jagung tersebut banyak dijual di toko pertanian maupun online shop.
Untuk melakukan penanaman benih jagung di lahan, gunakan jarak tanam yang tepat, yaitu 75 cm X 40 cm (2 benih / lubang).
Hasil Panen
Jagung dapat dipanen setelah umur mencapai 80-105 hst. Ciri jagung yang sudah siap dipanen adalah mengeringnya kelobot, dan ditandai warna menjadi coklat muda, biji jagung terlihat mengkilap dan jika ditekan menggunakan kuku tidak akan menimbulkan bekas.
Waktu panen jagung sebaiknya saat cuaca sedang cerah, agar jagung dapat segera di lakukan pengeringan dengan cepat.
Artikel lain : klik disini .