Kewaspadaan Cuaca Ekstrem di Jawa Timur

Press Release: Kewaspadaan Cuaca Ekstrem di Jawa Timur (17-26 Januari 2025)

Sidoarjo, 16 Januari 2025

BMKG Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat melanda wilayah Jawa Timur pada periode 17 – 26 Januari 2025. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es. Berikut adalah wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak:

  • Wilayah Utara: Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Tuban.
  • Wilayah Tengah: Jombang, Mojokerto, Kediri, Kota Mojokerto, Kota Kediri.
  • Wilayah Selatan: Jember, Lumajang, Banyuwangi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung.
  • Wilayah Barat: Ponorogo, Ngawi, Magetan, Madiun, Kota Madiun.
  • Wilayah Timur: Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Kota Probolinggo, Sumenep.
  • Wilayah Perkotaan: Kota Malang, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Sidoarjo, Kota Batu, Bangkalan.

Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem

Jawa Timur saat ini telah memasuki puncak musim hujan yang dipengaruhi oleh beberapa fenomena atmosfer, antara lain:

  1. Aktifnya Monsun Asia, yang membawa massa udara basah dari wilayah Asia menuju Indonesia.
  2. Fenomena Gelombang Atmosfer Equatorial Kelvin, yang memicu pembentukan awan hujan secara intens.
  3. Pertemuan dan Perlambatan Angin, yang berkontribusi pada meningkatnya pertumbuhan awan penghujan.
  4. Kelembapan Udara Tinggi, yang terjadi dari lapisan bawah hingga atas atmosfer.
  5. Kondisi Atmosfer Lokal yang Labil, mendukung terbentuknya cuaca ekstrem.

Baca : artikel pendidikan

Dampak dan Risiko

Potensi cuaca ekstrem ini dapat menyebabkan berbagai bencana yang memengaruhi kehidupan sehari-hari, antara lain:

  • Banjir dan Banjir Bandang: Risiko ini meningkat di wilayah dengan sistem drainase yang buruk atau daerah rendah.
  • Tanah Longsor: Terutama di daerah bergunung atau dengan topografi curam seperti Trenggalek, Tulungagung, dan Malang.
  • Angin Kencang dan Puting Beliung: Dapat menyebabkan pohon tumbang, kerusakan bangunan, dan bahaya bagi aktivitas luar ruangan.
  • Hujan Es: Meski jarang, fenomena ini dapat terjadi di wilayah tertentu dan membahayakan tanaman serta properti.
  • Jalan Licin dan Jarak Pandang Berkurang: Berpotensi mengganggu aktivitas transportasi darat.

Himbauan BMKG

BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Pantau Informasi Cuaca: Selalu perbarui informasi terkini melalui:
  2. Tingkatkan Kewaspadaan: Khususnya di daerah yang rawan bencana seperti:
    • Wilayah dengan topografi curam untuk antisipasi tanah longsor.
    • Daerah aliran sungai untuk potensi banjir bandang.
  3. Siapkan Rencana Darurat: Pastikan masyarakat memahami jalur evakuasi dan memiliki perlengkapan darurat, termasuk obat-obatan dan makanan tahan lama.
  4. Waspadai Aktivitas di Luar Ruangan: Kurangi kegiatan di luar rumah jika tidak mendesak, terutama saat cuaca buruk.
  5. Laporkan Kejadian Darurat: Segera laporkan kejadian bencana ke pihak terkait agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat.

Kesimpulan

Kewaspadaan Cuaca Ekstrem di Jawa Timur – Dengan cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung selama sepekan ke depan, BMKG Juanda menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak terkait dalam mengurangi dampak bencana hidrometeorologi. Tetap waspada, patuhi arahan, dan jangan abaikan informasi terkini untuk menjaga keselamatan bersama.